Terasa sempit dada ini..aku seperti ingin mati,walau dulu sudah kucoba.tapi aku tetap mencintaimu,walau harus menuggu 1 tahun lebih..sekarang aku berbeda,sema jemari ahti kecilku masi menghisap harapan kau kembali,tapi akan kutahan terus,karena sepertinya kau bahagia disana.terlihat kasat mataku saja.tapi kenapa saat aku ingin melupakanmu kau selalu hadir..semua seperti bunyi suara kentut saja..apa yang harus kuakukan?aku sudah bisa menikmati semuanya..jika aku mengurai ceritaku yg duu,mungkin lebih dari sebuah film lyar lebar..
10-02-2012
Hari ini saya menulis kembali,entah apa yang ada dipikiran say,begitu saja terlintas..saya ingin menulis tentang cinta,tetapi cintaku pergi entah kemana..kubuang saja duri yang terlipat oleh krtas coretan ini,dahulu berfotokan diri kita,hingga kini aku tak pernah melihatnya lagi..mungkin sudah hilang menjadi nestapa atau hanya kau simpan di antah berantah..entah aku yang bodoh atau dirimu??sudahlah cerita cintanya..
Salah persepsi diriku terhadap keluargaku,ternyata semua peduli,hanya saja diri ini yang lemah..aku harus akui itu,merasa kecewa dengan sikap ini,banyak hal yang harus aku perhatikan..ternyata memang benar,mulut lebih cepat bergerak dibandingkan otak saat emosi yang datang pertama..besok akan kuubah semua,seakan takan ada lagi waktu akan kukejar semua hal baik itu..biarkan semua yang pernah menghujatku..sekarang yudit bisa menepis hal yang merugikan..siapapun yang mau dekat denganku,mendekatlah seperti halnya kau mendekati lemari dan memilih pakaian terbaikmu..aaahh...saya pasti bisa,dan kali ini terealisasi semua,.amin..
Dan langitpun sama saja,mendukung pedih tapi memberi kesejukan untukku..semuanya terasa sedikit pahit didepan,dan kuhasilkan kemanisan di akhirnya..
CERITA RARA
Sajak ini saya buat sudah lama,kali ini saya munculkan untuk mengenang kekasihku yang dulu
MENEMBUS BATAS
Geliat atas sebuah elegi
Sebetulnya aku marah
Tapi sepatu itu berbicara
Bukan bertanya
Hanya berkata
Jujur aku rindu
Ingin kubuang itu
Saat menjalar jauh lagi
Mata hatiku menggelap
Aku tergelak oleh potretmu
SEPERTI TISUE
Saat pandangan kabur
Semua berpangkat seperti juragan
Sebuah yurispudensi sosial
mengelak akan kematian
Kau sangat halus bersetubuhkan
Terpeka oleh cinta
Seperti putih padahal berendus
Bukan itu yang ku mau
Hanya ihlas yang kupertaruhkan
Dan jiwa ini mati sia-sia
Tertunggu lama-lama
BERGERAK MAJU-MUNDUR
Keringkan saja sayang
Sendiri berselimut saja
Aku bergelimangkan
Saat semua memakan
Aku berkata sayang
Kadang bicara benci
Huuft..ini semua sinkronisasi
Berkarat sudah jantung ini
Berotakan dirimu
Terbodohi munafik
Semua hanya kamu sepertinya
Jagoan sekali dirimu
Aku terpecundangi
DARI LAGU #1
Huru-hara disana-sini
Menjadi idola dikawula muda
Berartikan harapan #1
Tapi terlalu banyak tanda tanya
Dan aku pun bertanya jawab
Terhimpit ejakulasi otak
Tapi cuma kamu yang bisa
MENGARTIKAN SIMULASI
Berkesinambungan membawa awan
Hikayat melambungkan emosi
Rusuh sambil menari
Wajahmu pun terbayang
Serasa ada di leherku
Menempel bagaikan meniup
Terimakasih sudah menyayat
Karena itu aku bertegar
Kau tertungguku
SEPERTI KELAPA JATUH
Jangan bicara
Jangan bersuara
Jangan menghela
Jangan bekerja
Jangan menangis
Jangan mengartikan
Jangan tersentak
Hanya rasakan deru ketakutan kita
TAK PENTING UNTUKKU SEKARANG
Terhina
Salahku sendiri
Tapi kau seperti menggertak
Puisi palsu semua
Kerah terkerut
Tersakiti lagi
Untuk apa kulihat lagi
Terkarukan semua
Persetan semua
TERIKHLASKAN
Sempurna semua
Walau aku tak menddapat
Seperti rela saja
Mungkin harus seperti itu
Sampai jumpa di hati lain
Kau & dia mencocoklah
Jangan lupa berbahagia
MENEMBUS BATAS
Geliat atas sebuah elegi
Sebetulnya aku marah
Tapi sepatu itu berbicara
Bukan bertanya
Hanya berkata
Jujur aku rindu
Ingin kubuang itu
Saat menjalar jauh lagi
Mata hatiku menggelap
Aku tergelak oleh potretmu
SEPERTI TISUE
Saat pandangan kabur
Semua berpangkat seperti juragan
Sebuah yurispudensi sosial
mengelak akan kematian
Kau sangat halus bersetubuhkan
Terpeka oleh cinta
Seperti putih padahal berendus
Bukan itu yang ku mau
Hanya ihlas yang kupertaruhkan
Dan jiwa ini mati sia-sia
Tertunggu lama-lama
BERGERAK MAJU-MUNDUR
Keringkan saja sayang
Sendiri berselimut saja
Aku bergelimangkan
Saat semua memakan
Aku berkata sayang
Kadang bicara benci
Huuft..ini semua sinkronisasi
Berkarat sudah jantung ini
Berotakan dirimu
Terbodohi munafik
Semua hanya kamu sepertinya
Jagoan sekali dirimu
Aku terpecundangi
DARI LAGU #1
Huru-hara disana-sini
Menjadi idola dikawula muda
Berartikan harapan #1
Tapi terlalu banyak tanda tanya
Dan aku pun bertanya jawab
Terhimpit ejakulasi otak
Tapi cuma kamu yang bisa
MENGARTIKAN SIMULASI
Berkesinambungan membawa awan
Hikayat melambungkan emosi
Rusuh sambil menari
Wajahmu pun terbayang
Serasa ada di leherku
Menempel bagaikan meniup
Terimakasih sudah menyayat
Karena itu aku bertegar
Kau tertungguku
SEPERTI KELAPA JATUH
Jangan bicara
Jangan bersuara
Jangan menghela
Jangan bekerja
Jangan menangis
Jangan mengartikan
Jangan tersentak
Hanya rasakan deru ketakutan kita
TAK PENTING UNTUKKU SEKARANG
Terhina
Salahku sendiri
Tapi kau seperti menggertak
Puisi palsu semua
Kerah terkerut
Tersakiti lagi
Untuk apa kulihat lagi
Terkarukan semua
Persetan semua
TERIKHLASKAN
Sempurna semua
Walau aku tak menddapat
Seperti rela saja
Mungkin harus seperti itu
Sampai jumpa di hati lain
Kau & dia mencocoklah
Jangan lupa berbahagia
Selalu Menghuru-hara
SUSAH MENARI
Menghembus senapan batu itu
melanjutkan kearifan
terceburku mencarinya
namun dia hanya berakalkan bisikan
kamu harusya tau itu semua
seperti polis yg meniup terompet usang
kencingi saja aku dengan ludahmu
aaah...semua sia-sia untukku
MENCARI ASPIRIN
Hanya buih yang terjemur dalam dilema
mencaci gerakan frontal berdiskusi
sedikit kurang ajar memang
tapi terlaksana dalam beberapa dekade
seperti arti film dengan artis steven seagel
berperang tak menerka apa yg terhenti
lepaskan saja juram basahmu itu
dan silahkan kalian saja yg berfikir pusing
Menghembus senapan batu itu
melanjutkan kearifan
terceburku mencarinya
namun dia hanya berakalkan bisikan
kamu harusya tau itu semua
seperti polis yg meniup terompet usang
kencingi saja aku dengan ludahmu
aaah...semua sia-sia untukku
MENCARI ASPIRIN
Hanya buih yang terjemur dalam dilema
mencaci gerakan frontal berdiskusi
sedikit kurang ajar memang
tapi terlaksana dalam beberapa dekade
seperti arti film dengan artis steven seagel
berperang tak menerka apa yg terhenti
lepaskan saja juram basahmu itu
dan silahkan kalian saja yg berfikir pusing
Langganan:
Postingan (Atom)